About Me

Foto saya
Jakarta, Indonesia
Take the way you want and kick the threat. Running with full speed like a deer. And loud of laugh!

Rabu, 23 Oktober 2013

IMAN

Never Seen and Never Heard but we believe, call it FAITH!

My old friend someday said to me when I made a joke about little bit about what happened to me and he reply my joke with a positive respond "... tapi ceria terus ya". I don't know why but suddenly I felt happy when heard that statement. Hmm... Just like "Ouch, when I think a positive will send him positive energy". Menyenangkan saat sadar kalau keceriaan kita itu berdampak untuk orang lain.
 
Sejauh ini memang tidak ada gunanya sih berkeluh-keluh kesah, at least gak perlu orang lain tau detail kesulitan anda kecuali mereka peduli untuk bertanya. Saya sadar, saat saya menurunkan derajat senyum akan membuat orang lain pun ikut tidak bahagia. Hmmm.. Ibarata seperti ini:
 
Orang lain merasa harinya biasa saja, pekerjaan memang menumpuk namun tidak menjadi masalah karena sudah biasa. Tiba-tiba Anda muncul dengan wajah suram dan menceritakan keluhan yang hampir negative tanpa ada rasa semangat, percayalah kawan anda bisa berganti suasana hati menjadi negative juga. Jelas ini sangat tidak berguna.
 
Kadang kita memang tidak bisa menyembunyikan apa yang kita rasakan tapi bukan berarti memberitahu kepada dunia apa yang kita rasa juga. Sosial Media saat ini sudah menjadi tempat curhat yang paling dicari. Yang jauh menjadi dekat dan yang dekat menjadi jauh. Semua orang bisa tahu apa yang terjadi dengan kita. WOW! Perubahan yang sangat luar biasa di bandingkan saat saya SMP dimana saya masih mencari buku harian sebagai luapan curahan hati.
 
Bagaimana kalau diganti dengan memutarbalikan ION Negative tersebut dengan candaan atau ucapan syukur. Berkata-kata memang mudah tapi tidak salahnya di coba. Saat ini saya memutuskan untuk menjadikan social media sebagai alat untuk bertemu dengan teman-teman yang jarang bertemu dan berbagi informasi serta jokes yang akhirnya menjadi tawaan. Menurut saya lebih baik seperti itu daripada marah-marah di sosmed yang tidak jelas ditujukan kesiapa dan akhirnya siapa juga yang peduli dengan amarah kita?
 
Oh iya, jadi ngalor ngidur!!!!
 
INTINYA mengenai FAITH, sebenernya tulisan ini sudah saya persiapkan dari 1 minggu lalu tapi belum sempat di posting. Entah mengapa sejauh ini saya merasa tidak grasak grusuk, saya tenang akan apa yang akan terjadi di masa depan. apapun itu FAITH WILL BE A WINNER. Namanya IMAN, ya gak perlu khawatir. Kan percaya akan apa yang tidak di lihat dan di dengar. Mantapkan hari saja, saya percaya hal baik akan datong ketika saya memulai dengan DOA. Karena Imand atang dari pengengaran, pendengaran akan FIRMAN TUHAN.
 
Saya akan memulainya dengan baik. SABAR. dan BERJUANG
 
Selamat berjuan yaaaaa :)

Senin, 14 Oktober 2013

Simbol Unik Cicak Dalam "Suku Batak

 

Cicak, Simbol Unik Suku Batak untuk Bertahan

Pernahkan Anda berkunjung ke rumah tradisional Batak, Ruma Bolon? Apabila Anda melihat secara teliti Ruma Bolon, maka Anda akan menemukan ciri khas berupa dinding yang kaya ukiran.
Pergaulan masyarakat Suku Batak selalu dilatarbelakangi oleh filosofi. Leluhur masyarakat suku batak yang meyakini cicak atau yang disebut dengan boraspati sebagai simbol kebijaksanaan dan kekayaan bagi generasinya.
 
Selain sebagai dekorasi, gorga memiliki nilai filosofi bagi suku Batak. Salah satunya adalah ukiran cicak atau disebut juga dengan ‘gorga boraspati’ yang merupakan simbol kebijaksanaan dan kekayaan. 
 
Ukiran cicak selalu menghadap ukiran 4 payudara (adop-adop) dimana setiap adop-adop mempunyai artinya masing-masing. Adop-adop yang pertama sebagai simbol kesucian, adop-adop yang kedua sebagai simbol kesetiaan. Adop-adop yang ketiga sebagai simbol kesejahteraan, serta adop-adop yang keempat sebagai simbol kesuburan wanita.
 
Munculnya filosofi tersebut bermula dari pengamatan leluhur masyarakat Suku Batak terhadap pola hidup cicak yang bisa beradaptasi dengan lingkungannya. Cicak bisa hidup di lantai, di dinding, di lorong, di atap dan di mana saja. Dalam cengkeraman kucing pun, cicak bisa meloloskan diri dengan melepas umpan ekor pengelabu.
 
Leluhur masyarakat suku Batak berharap generasi penerusnya harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya di manapun ia berada. Seperti kita ketahui, masyarakat Suku Batak kebanyakan merantau ke daerah lain. Maka diharapkan di daerah perantauannya Suku Batak harus dapat beradaptasi dengan lingkungan dan dengan masyarakat setempat. Sehingga akan tetap bertahan, bagaimana pun situasi dan kondisi yang dihadapinya.
 
Filosofi itu juga yang diterapkan dalam pergaulan masyarakat Suku Batak. Harus dapat bergaul dengan siapa saja dan menyikapi dengan bijak perbedaan-perbedaan yang ada dalam suatu lingkungan, sehingga pada akhirnya bisa hidup di mana saja. 
 
Hal tersebut terbukti dengan kekerabatan masyarakat Suku Batak yang masih sangat kuat sampai saat ini. Ketika orang Batak baru pertama kali berkenalan satu dengan yang lainnya, maka yang akan dicari terlebih dahulu adalah hubungan kekerabatan di antara mereka.
 
Selain itu, bagi masyarakat Suku Batak yang mata pencahariannya adalah bertani, kemunculan cicak di lahan pertanian ladang dan sawah diyakini sebagai pertanda tanaman akan tumbuh subur. Semakin sering cicak muncul, tanaman semakin subur, sehingga dapat dipanen dengan hasil yang memuaskan. Keanekaragaman suku memang memperkaya budaya bangsa.
 
 
Sumber:
 
 

Senin, 07 Oktober 2013

DIENG PLATEU ON VACATION


YES! The next destination to DIENG PLATEU AREA - Wonosobo. For this time we are 7 persons; Dhea, Yanti, Citra, Niken, Mili and Ilham, also Me.

JENG JENG JENG JENG!!!!!!!




We are ready to explore this area, yuhuuuu....


Kami berangkat sekitar jam 15.30 dari Sudirman dan sampai di Dieng sekitar 04.00 pagi, around 12 hours to get there. Naik Pregio, nyaman sih. Isinya kami ber-7 + 1 driver + 2 perwakilan dari travel yang akan jadi guide kita disana. Nanti gue perkenalin siapa mereka sekaligus promosi. Travelnya recommended deh.

Homestay nya bagus, bersih dan sangat-sangat menyenangkan, jadi semacam family room gitu. ada ruang TV plus 3 kamar include kamar mandi dalam, ada water heater-nya juga. Tempat tidurnya juga nyaman ditambah badcover yang lumayan membantu menghangatkan ketimbang selimut tipis setipis tubuh dan hati ini, nyahahahha...
 
 
 



Maap posting tanpa ijin :p
 
 
Dieng merupakan dataran tinggi sekitar 4.500 kaki yang dinginnya sangat-sangat, daerahnya tidak terlalu luas dan tempat wisata untuk dikunjungi tidak terlalu banyak serta 1 kawasan sehingga tidak memakan waktu banyak untuk pindah dari satu tempat ke tempat lainnya.

 WELCOME TO DIENG PLATEU
 
 

 

Tempat pertama yang kami kunjungi yaitu Dieng Plateu Theater dimana kami disuguhi sejarah mengenai serba-serbi Dieng. Gue seneng kalau mengunjungi tempat-tempat ini dan pas banget sebagai tempat pertama jadi perjalanan selanjutnya kami komentar "Ohh ini yang bla bla bla, oh itu yang bla bla bla". Menyenangkan, apalagi bareng mereka-mereka ini. ABSRUD bgt!
 

Front of Theater

 
 

The Pasukan

 
Front of Theater
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Dari Theater kami melajukan Pregio ke Telaga Warna. Telaga yang memiliki beberapa warna karena pancaran sinar matahari sebagai penyebab air di beberapa sisi terlihat berbeda. Disana memang hanya bisa untuk hunting photo karena tidak kecipak kecipuk di air akibat kandungan belerang . Lagian terik mataharinya cyinnn bejimana gituuu....
 

Telaga Warna View

 
 
Viw from the Top to go to Telaga Warna
 
 

On the Way to be  narcista travellers :p

We are!

 
 
SIP! Next Destination... We are go toooo...... LUNCH! Very Hungry. After that we are going to Kawah Sikidang, kawah dengan belerang-belerang yang mendidih. Wiihhhh..... Here We Are:
 
 

Pinggir Bibir Kawah

 

Kawah

 

Sekitar Area Kawah

 

Gak ngaruh! Kesembur tetep poto.

 

Kawah

 
 
 
 
 
 
Time is up. Hujan bikin kita berhenti sampai disini dulu dan beli oleh-oleh lebih cepat. CARICA!!!!!! SERBU :) Ini si Milli yang ikut Andre ke home made Carica. Nyamnyam!
 
 
 
 
 
 
NEXT DAY!
 
Hari ini cuma ada 2 tujuan. Pertama liat Sun Rise di Bukit Sikidang sama ke
 
 
Jadwalnya sih bangun jam 3 pagi dan berangkat 3.30, tapi sayangnya pada telat bangun termasuk sang guide and drivernya. Hahahaha. Perjalanannya cukup butuh waktu dibadning ke tempat wisata sebelumnya yang masih 1 komplek. Tanpa basa basi cuma kumur-kumur listerin tanpa cuci muka, pake kaos kaki dan sarung tangan, cussss berangkat deh...
 
 
 
 
 
 
 
tak masalah posting muka kasur, yg penting pemandangan :p
 
 
 
Tanaman Kol, salah satu hasil bumi dieng. Pantes makan indomie ada kol nya :|
   
 

 
Untuk muka ketutup blits matahari :D
 

 
Berasa di PARADISE dehhh, di kelilingi birunya langit, putihnya ribuan gumpalan awan, sinar matahari plus tipuan angin. Woah! Feels like heaveeennnn!!!!
 
Untungnya setelah ini kami balik ke home stay dan gue bisa berbegas untuk mandi. Oalah, bias dempulan dulu deh, Hihihihihi. Then, after packing bebebah wara-wiri, kami check out sekitar jam 10 pagi dan menuju Arjuna Temple yang sempet gagal karena hujan di hari pertama. ini kunjungan terakhir kita. Hiksssss....
 
Relief Arjuna Temple
 
Ada yang nongol....
 


Add caption

 

Penari-Penari
 
 
Beginilah wanita! Handphone should in our hands :D
 
Entah kenapa, bisa ada teletubis disini!
 
 

 

 
 
 
Wisata berakhir. Harus kami sudahi 3 hari 2 malam yang singkat. Saatnya kembali ke aktivitas DJEKARDAAAHH!!!!
 
Eitss, before that, ini gue kasih info tentang travel yang handle kami disana. Sangat memuaskan.
Dari segi ketepatan waktu, guide yang akhirnya be like our new friends, home stay yang amat sangat nyaman, kendaraan juga nyaman dan perjalanan yang menyenangkan.
 
Dan gak lupa broohh, harga yang cukup miring.
 
Mas Ajie  dengan nama Travel @bungtrip. Kami ambil paket yang Rp. 575.000/ person minimum 6 persons.
 
Contact: Line/whatsapp: 087888836355.
 
postingan kaskus mas ajie yang jadi awal gue ketemu travel ini:
 
Sayangnya belum ketemu Mas Ajie langsung, next trip deh. Hehehehe...
 
Ini penampakan Guide Cihuy Bala-Bala kami, Andre:
 
yang nunjukin jempol (sebelah kanan)


 
Next trip gue berencana mau minta Mas Ajie team lagi sih yang arrange, Jadi gue recommended @bungtrip buat jadi temen baru traveling kalian.
 
CHEERS UP FROM US!
 
 
 


*Dhea *Icha *Citra *Niken *Yanti *Mili *Ilham