About Me

Foto saya
Jakarta, Indonesia
Take the way you want and kick the threat. Running with full speed like a deer. And loud of laugh!

Senin, 28 Januari 2013

Paradigma

Kenapa ada jenis orang yang sulit sekali mencoba untuk mendengarkan penjelasan terlebih dahulu baru berkomentar apa yang ada di isi kepalanya? Memberi kesempatan kita untuk berbicara tanpa berkomentar itu-itu saja. Padahal yang mau kita jelasin itu berbeda dari paradigmanya.
 
Kemudian, ada orang yang sulit sekali menerima pendapat lawan bicaranya, apa yang dianggapnya baik itu yang terbaik untuk orang lain. Padahal belum terntu apa yang baik bagi dirinya baik untuk orang lain. Self center. Selfish.
 
Dan di sisi lain, ada orang yang kesulitan untuk menyanggah pendapat orang lain meskipun tau tidak sesuai dengan hati dan kebenaran yang ada.
 
Itu kah yang namannya hidup? Penuh variasi.

Saat Mentari tak Menghangat

Wajar....

Kalau awal itu memang selalu menarik dan beberapa saat kemudian menjadi hambar. Seperti menikmati pemandangan terbenamnya menttari di senja hari, sekilas musnah diterpa singkatnya waktu. Namanya juga hidup, memang akan selalu seperti itu, tidak ada yang abadi juga tidak ada yang bertahan. Perubahan akan selalu terjadi entah menuju arah baik atau tidak.
 
Anehnya, kenapa harus sesingkat itu ya? Rasanya belum sempat mengedipkan mata tapi mentari itu keburu lenyap, perasaan hangat itu pergi berganti dinginnya malam. Suatu kebiasaan yang harus segera ditinggalkan dan berusaha memahami bahwa kebiasaan itu akan segera berganti menjadi momen-momen baru. Usaha yang sulit, meredam keinginan hati, keinginan untuk tetap mempertahankan hangatnya hati melihat orange langit yang menawan.
 
Ya.... biarkan sang senja bergegas karena mungkin esok ia akan kembali memberikan kehangatan. Jika tidak, tunggulah sampai bisa menikmati rasa itu. Entah kapan. Entah dimana. Entah bagaimana. Hanya menunggu. Karena indahnya mentari tak bisa kita ciptakan, dia lah yang memberi.
 

Jumat, 18 Januari 2013

Last Day

Last day my sister sleep in our home, tomorrow is the BIG DAY for her to start the new life with her husband. Hmmm, I will miss her so much and may be no need to hear "CHAAA!!! Cuci Piring!" or "Cha, makan banyak, makan buah, makan ini, makan itu" or "Cha, tidur ASAP!". Also, no again her in our room! I will sleep by myself, ALONE!!!! Huaaaaaa....
 
Kemaren sore sampe malem dia beres-beresin baju dan beberapa barang ke koper dan beresin kamar. Untuk terakhir kalinya. Gue liat itu kok haru bercampur sedih yaaaa... Dia itu temen terbaik gue dari gue remaja, kakak yang galak dan perhatian luar biasa. Dia orang yang gak pernah tegaan kl gue lagi ngerengek mau something meskipun hal yang gue paling sebel dari dia itu egoisnya itu. ZZZZ, so far she is a good sister for me.
 
Gue belajar banyak dari kerja kerasnya dia. Gue bisa seperti ini juga ada unsur ajaran dia, dimana kesuksesan bukan hasil dari orang tua, tapi usaha dan kerja keras. Kalo inget gue yang dulu malasnya bukan main, sejak gue kuliah dan jadiin dia sebagai sesuatu yang bisa ditiru, gue sekarang inilah hasilnya. Gue suka berkarir, itu karena dia suka berkarir. gue suka musik, film, baca buku itu karena dia sering dan suka hal itu. Kalo mau dibilang gue ini hasil cetakan dia, sebagian kecil, Yes gue mengakui dan gue oke-oke aja kalo dibilang niru dia. Tiru hal yang baik.
 
FYI, dia itu orangnya cukup GILA untuk capai hal yang dia mau. Obsesinya tinggi. Perlu applause, dia yang pertama yang bikin pola pikir keluarga gue maju dan gak stuck. Well, hear so extrem sebenernya. Kadang kalau dia ngomong pelan tapi nusuk ke relung hati yang terdalam. sometimes gue pernah mogok ngomong sama dia. Tapi dia selalu yang ngajak ngomong gue duluan. Gue terlalu sombong untuk mulai duluan kalau lagi marah.
 
So.... what the point for this?
 
For a new life, Congratulation sist, finally you got a batak men as your criteria! Semoga bahagia dan pasti akan bahagia.
 
XOXO
 
Your lil sist.

Jumat, 11 Januari 2013

Kata Abang

Sore itu gue pulang bareng si abang, curhat punya cerita entah berujungk emana arah pembicaraan, ada kalimat yang mengingatkan gue bahwa saat pintu terbuka, akan ada waktu dimana pintu akan tertutup kembali.

Begini tepatnya kata si abang:

"Dimana ada perjumpaan, disitu ada perpisahan. Entah kapan dan apa sebabnya, pasti ada waktu kita gak bisa ketemu lagi. Wajar. Manusiawi"

Hmmm.... Statement yang biasa banget kita denger tapi saat itu gue ngerasa kalimat itu mengalir ke seluruh peredaran darah ditubuh gue. Sedekat apapun kami, ada waktunya kami tidak bisa berjumpa lagi. Entah apa sebabnya.

Jadi wajar kalo kata abang. Well, monggo..... Tidak akan dipermasalahkan lagi tentang perjumpaan dan perpisahan.

Cheers....

Kamis, 10 Januari 2013

People Changing Part 2

Well, berbicara mengenai perubahan yang pasti dialami oleh setiap insan manusia, pastinya tidak mudah dari kita untuk menghadapi perubahan itu. Sesuatu yang biasa kita lakukan harus ditinggalkan, jelas sulit. Perubahan itu ada yang mengarah ke sisi positif atau negatif, tergantung dari orang sekeliling kita merasakan dampak apa dari perubahan itu.
 
Berhubung banyak sekali yang udah komplain mengenai keras dan galaknya gue, semakin hari gue pikirin kayaknya gue harus melakukan perubahan. Bukan hanya untuk menyenangkan orang lain aja tapi baik adanya bagi diri gue sendiri. Kadang sifat keras itu jadi boomerang buat gue dan takut nantinya menjadi ledakan hebat buat hidup gue. Jadi gue putuskan untuk berubah.
 
Masalahnya, kalau dia atau mereka mau gue berubah, setelah adanya perubahan itu apa dia atau mereka akan merasa lebih nyaman dengan "the new me"-lah istilahnya? Aneh atau semakin terima gue? Andai gue udah bisa berubah, apa itu lebih membahagiakan dia atau mereka?
 
Misalnya gue yang selalu keras dengan pendirian akhirnya gue berubah jadi "monggo, silahken gimana enaknya aja", gue yang galak suka ngoceh-ngobeh berubah jadi anggun (gue gak yakin sih) atau gue yang biasanya suka melotot kalo ada yang salah berubah jadi "menyipit dan selalu senyum dimanapun dan apapun keadaannya". Gimana? tetep terima ya? Gak akan bilang "lo yang dulu kemana?".
 
Yang gue yakini, setiap perubahan kearah yang positif selalu baik adanya.
 
JADI, "Dengan kekuatan bulan, akan menghukum mu" BERUBAAAHHH!!!!!

Salam,
Sailor Jupiter
 

Rabu, 02 Januari 2013

Love in the First Sight, Agree?

Love in the first sight? Agree or a bullshit statement?
 
Relative sih for individual, its a perspective and can't be equated to other. For me, love in the first sight is a *ullshi*. Why? Is not a love, it is an interest. Cause love comes  with heart not form eyes or ears. Agree? Is a perspective, again!
 
Gue coba survey ke 2 orang terdekat gue, yang satu mengatakan "YES, I belive with no reason" dan satu lain bilang "Omong kosong! Kecuali lirik dompetnya". Setelah itu gue berselancar di internet, agak sulit kalau membandingkan kepercayaan ini. Tapi memang banyak yang mengatakan tidak percaya pada hal itu. Menurut gue, cinta itu datang karena proses, terbiasa dan terpenting hati-lah yang memprosesnya. Mata dan telinga adalah alat bantu untuk mengalirkan perasaan itu.
 
Sedangkan pertama kali melihat, itu sebenernya sebuah ketertarikan itu lah yang menyebabkan survey mengatakan cinta pada pandangan lebih banyak terjadi kepada pria dibandingkan wanita, ya mungkin karena pria adalah mahluk visual yang lebih banyak memandang sedangkan wanita terlalu banyak berpikir.
 
Di sisi lain, cinta pada pandangan pertama banyak yang tidak bertahan lama. Dimungkinkan karena tidak banyaknya komunikasi dan proses saling mengenal sehingga lambat laun sisi asli pasangan terlihat dan saling tidak bisa menerima. Kisahpun tamat!
 
Sedikit sharing, waktu muda (ajigileehhh!) gue ngalamin yang namanya suka pertama kali lihat dan dengan proses yang cukup singkat memutuskan untuk lebih dari berkawan. Then now, I can say is not love, just like and interest. Kisah gue pun tamat. Dan saat gue mencoba sedikit memutarkan cara pandang gue dan sedikit bersabar untuk "menguji" perasaan itu, gue mengalami hal yang berbeda. It's love (haiiissssss, gue ilfill ketiknya). Ada effort yang buat gue ngerasa usaha itu gak boleh sia-sia untuk menjadikannya "tamat", ada perasaan bahwa kehilangan itu adalah hal yang paling menyakitkan setelah menimbun berjuta rasa yang selama ini dialami. Ada pengalaman dan ada proses susah senang dan bersedia menerima selama masa itu. Yes, Right! Ini memang masih awal, tapi tidak akan ada akhir kalau tidak ada awal.
 
Sedikit mengulas soal proses, proses tidak selamanya menyenangkan. Proses pasti akan ada rasa tidak enak dan tidak nyaman. Pohon butuh tertimbun di dalam tanah dan di gerogoti cacing, memaksa diri untuk keluar dari tanah, disirami air dan di bakar terik untuk bisa menjadi sebuah pohon yang bisa menjadi rumah bagi burung dan tempat berteduh.
 
Kurang lebih sama untuk cinta, butuh timbunan waktu dan memaksa diri menerima dan berubah untuk orang lain.
 
Well, agree for that? It's perspective :)
 
Salam Peace, LOVE and gaul
-ICHA-