About Me

Foto saya
Jakarta, Indonesia
Take the way you want and kick the threat. Running with full speed like a deer. And loud of laugh!

Selasa, 31 Juli 2012

PEOPLE CHANGING!

PEOPLE CHANGING!

PERUBAHAN ITU ADA, DAN PASTI.

Itu salah satu topik Manajemen Perubahan di Semester ini yang selalu berulang-ulang diucapkan sama Pak Ali, dosen muda di kampus gue. cukup ganteng. Tapi gue ga ngerti deh dia itu sebenernya pinter gak sih, soalnya dia kebanyakan nanyaaaaaa dikelas "menurut kalian kalau ini itu sana sini bla bla bla..." Patut dicurigai yaaa...

Oke, it's not main topic.

Hal yang mau gue sekarang mau bahas itu tentang perubahan setiap orang. Menurut kalian, perubahan itu perlu gak? Dibutuhkan gak? Dan harus berubah gak?
Karena kalian lama jawabnya, gue akan jawan untuk kalian semua. Kurang baik apa gue???
Jadi, perubahan itu perlu, sangat perlu. Perubahan itu dibutukan, teramat sangat dibutuhkan. DAN! Setiap kita harus berubah, HARUS.
Dunia itu berputar Mas Broh, it’s means that we move. Kita bergeser. Dunia juga berubah, jaman pun berubah. Jangan kan jaman, idung Depe aja berubah masa iya kita ga berubah juga.

Mereka yang tidak mau berubah akan lumpuh. Simple-nya gini, waktu kecil kita masih main boneka-bonekaan, kejar-kejaran, pake baju renda-renda, tapi begitu kita remaja itu semua kita stop dan beralih ngobrol dikamar sama temen-temen, ke mall. Itu bagian terkecil dari perubahan dan kita berubah dengan sendirinya. Bisa dikatakan, perubahan terencana akibat tuntutan usia. Gimana dengan tuntutan tidak terencana, yang datang tanpa undangan pulang harus diantar? Sepertiiiii…. Kehilangan pekerjaan, perpindahan posisi kerja, meninggalnya orang yang menjadi penopang hidup kita? Mau tidak mau kita harus menerima perubahan itu untuk tetap bertahan hidup.

Sebenernya itu bahasan terlalu luas, gue mau sedikit men-simple-kan topik ini kearah perubahan sifat dan sikap pribadi. Gue, harus diakuin, ada perubahan sifat  dan sikap dari remaja ke arah dewasa. Gue yang dulu itu cupu (bukan berarti sekarang gaul ya ;)) ), gak berani ada dilingkungan yang hebat sedikit, gak berani naik bis jauh-jauh sendiri, minder gak banyak omong, gampang di bully. SEKARANG! Gue tau gak boleh sombong, tapi apa daya kalo gue udah jadi orang hebat, MUAHAHAHAHHA. KIDDING MBAK BROH!

Waktu menuntut gue berubah, terutama sejak gue kuliah di Tarakanita, dengan wanita-wanita ber-hak tinggi dan wajah riasan, pola pikir yang lebih matang, bahkan cara jalan dan berbicara pun harus gue ubah. Dan gue berhasil ngelewatin tahap itu. Kearah positif

Atau,gue ada dilingkungan anak-anak baik yang ngomong bego tolol aja ga pernah, gue berhasil! Tapi akhirnya, pilihan gue jatuh untuk kembali ke tempat kumpulan orang-orang kampret (seperti TESSA DAN BEATRICE orang-orang kampretnya, muahahhaa). Itu pilihan, remember to life to choose? Siapa yang mau berkomentar kalau gue memilih cara gue sekarang itu salah? Tidak merugikan pihak lain kan, toh gue gak nge-drugs, ngerokok, alkoho-an (70%), free sex dan sebagainya. I’m still a human and once again people change!

Disisi lain, gimana kalau kita memilih berubah karena orang lain, memilih perubahan itu untuk orang lain, hanya untuk membahagiakan orang itu sendiri atau apapun alasannya yang ujungnya untuk orang lain? Gue gak mau bilang kalau itu salah, TO LIVE TO CHOOSE! Tapi dia melupakan orang-orang disekitarnya, orang-orang yang mendukung dia dari jaman batu, yang berusaha peka untuk setiap kondisi hatinya, yang tertawa dan nangis bareng, hanya untuk satu orang itu. Ironis memang, tapi itulah hidup.

Mungkin juga kita gak sadar kalau kita lagi ada ditahap itu, ada orang lain yang bersedih dengan perubahan sikap kita, atau sebaliknya. Disini perlunya intropeksi diri bagi kita yang peka.

GUE, kemungkinan besar (gak mau ngakuin) ada ditahap itu, ada yang sedih dengan pilihan gue ( Sebutin nama-nama dalam hati :p ) tapi gue gak bisa balik arah, jadi sekarang gue mau belok aja, cari jalan baru dimana mereka yang mungkin bersedih bisa berbalik jadi tersenyum saat gue ambil arah baru.

Meskipun kita harus berubah untuk situasi tertentu, bukan berarti semua hal harus kita ubah, Kita sudah dewasa untuk memilah mana yang harus diubah. DAN!!! Kalau kita berharap orang lain menerima perubahan kita, hal yang harus kita lakuin menerima perubahan orang lain juga bukan?

Intinya apa ya gue nulis ini? Kalian ngerti gak sih sebenernya yang gue tulis? Gue sih enggak loh :D

Well, kesimpulannya, peliissssss banget, perubahaan sifat/sikap yang lagi kita lewatin jangan sampe buat orang lain disekeliling kita sedih apalagi ngerugiin orang lain. Inget aja daratan, siapa yang ada buat kita selama ini. Mereka yang tetep suka kita meskipun tau sisi buruk kita dari awal. Don’t make them disappointed.

Sekian dan terima kasih untuk mendengar curhatan saya.

Salam manis selalu dari saya yang tidak lagi galau akibat patah hati #loohh

-ICHA-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar