About Me

Foto saya
Jakarta, Indonesia
Take the way you want and kick the threat. Running with full speed like a deer. And loud of laugh!

Rabu, 23 Februari 2011

DEMOKRASI KASIH

Ada beberapa bentuk pemerintahan di dunia ini. Monarki, adalah sebuah bentuk pemerintahan di bawah pimpinan satu orang. Oligarki, adalah pemerintahan yang dipegang oleh beberapa orang saja. Aristokrasi, pemerintahan yang dipegang oleh orang-orang terbaik di negeri tersebut. Plutokrasi, pemerintahan yang dipimpin oleh sekelompok orang kaya. Dan, Demokrasi, yakni pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. (Renungan Harian 23 Feb 11).

Bagaimana pendapat kalian mengenai bentuk pemerintahan tersebut? Manakah yang paling benar dan manakah yang paling tidak benar? Menurut saya semua benar dan semua tidak benar. Tergantung setiap orang menilainya.

Indonesia menganut pemerintahan demokrasi. Dimana rakyat memiliki kebebasan, semua berawal dari rakyat dan untuk rakyat, keputusan dari rakyat dan ditujukan kepada rakyat juga. Saya setuju dengan bentuk pemerintahan ini. Tidak berfokus kepada satu orang atau kelompok tertentu saja.

Bagaimana dengan mengasihi? Jika ada bentuk mengasihi seperti diatas, bentuk manakah yang akan kalian pilih?

1.       Monarki Kasih à Yang mengasihi hanya 1 orang pemimpin
2.       Oligarki Kasih à Yang mengasihi hanya beberapa orang saja
3.       Aristokrasi Kasih à Yang mengasihi hanya orang-irang baik saja
4.       Plutokrasi Kasih à Yang mengasihi hanya orang-orang kaya saja
5.       Demokrasi Kasih à Yang mengasihi semua manusia, semua rakyat ditunjukan kepada seluruh rakyat juga.

Kali ini saya setuju dengan Demokrasi Kasih, tidak memperdulikan siapapun anda, berasal darimana, apapun latarbelakang kehidupanntya, tetap mau saling mengasihi.

Aku teriris melihat situasi saat ini, sepertinya mata ku tertutup oleh banyak kejadian menyayat hati. Teriris dengan pertanyaan, “masih adakah kasih di dunia ini?”. Tauran, saling tuduh, KKN, masa bodo, sepertinya ini adalah hal yang wajar saat ini.

Kita harus membentuk 1 dunia baru “DUNIA DEMOKRASI KASIH”. Dimana tempat itu adalah tempat yang penuh dengan kasih. Tidak ada saling menghakimi, tidak ada lagi sifat tidak peduli, tidak ada lagi saling menyakiti. Penuh dengan kasih, seperti Pencipta mengasihi setiap ciptaannya.

Mari, mulai saat ini kita satukan hati meminta hati yang penuh belas kasihan. Dunia penuh dengan CINTA. FULL OF LOVE, everytime and anywhere, whatever world do for us, we still have a heart with a lot of LOVE.

GBU all
Keep Spirit
ICHA

Kamis, 17 Februari 2011

Love like a Gold

Cinta tidak bisa dengan penglihatan
Cinta tidak bisa dengan pendengaran
Cinta tidak bisa dengan meraba
Cinta bisa diberikan dengan ke tulusan hati
Tanpa imbalan
Tanpa paksaan
Tanpa alasan
Tanpa tak tik
Cinta itu butuh pengujian
Seperti pemurnian emas
Butuh dibersihkan dari campuran pasir
Pemanasa dan peleburan serta pembentukan
Cinta itu tidak instan
Stop untuk berkata aku mencintai mu saat pertama bertemu!
Itu bukan cinta, itu kekaguman.
Cinta itu membutuhkan waktu pengenalan
Bukan berarti memilih
Tapi mencari yang terbaik
Orang tua mu mencintai mu karena 9 bulan kau dirahim ibu mu
Jika kau ada tiba-tiba tanpa alasan didepan orang tua mu, cintakah mereka pada mu?
Kau mencintai sahabat mu, karena waktu bersama yang kalian habiskan
Kau mencintai pekerjaan dan hobi mu, karena berbulan-bulan kau jalani dengan tulus dan sukacita
Adakah kau mencintai pekerjaan hanya dalam 1 jam kau mulai bekerja?
Kau mencintai mobil mu
Karena 2 tahun kau habiskan sisihkan uang mu untuk membeli kendaraan itu.
Itu yang namanya bayar harga
Jadi kau bisa bayangkan cinta sejati itu apa?
Butuh pemurnian
Butuh waktu
Butuh bayar harga
Butuh ketulusan
Butuh menunggu
Butuh dibentuk, oleh waktu dan keadaan.
Berikan cinta mu, untuk keluarga mu, teman hidup mu kelak, sahabat mu, pekerjaan mu, dan terpenting sosok sempurna dengan CINTA SEJATI.

Cintaku Badai Nestapa

Aku melihat sekeliling ku…
Akhhh, betapa teriris memandang generasi ku saat ini
Remaja yang tidak lagi malu akan dosa perzinahan
Tanpa belas kasih nyawa mungil itu kembali ke pangkuan Sang Khalik.
Aku merasakan jerit hatinya saat dokter itu menghantam tiap bagian tubuhnya
“ Aaahh, Mama… Aku ingin berjalan..” Teriaknya Kakinya terpotong.
Dia tersedu “ Aku ingin berjalan bersama mama..”
Itu belum selesai, kali ini dokter itu mencabut ke dua tangan mungil itu.
“ Aku tidak mau cacat, sakittt. Tangan ku, kembalikan…”
Aku tertegun, ingin ku capai tempat itu dan menghentikannya.
Ku berlari sekuat kaki melangkah, aku tidak bisa mencapai tempat itu.
Lagi-lagi dia menangis saat badannya dicabik oleh gunting panjang yang masuk melalui rahim sang ibu. “ Oh tidak, Toloonggg, mamaaa… Aku ingin hidup. Aku ingin melihat wajah mu. Tolong maa….”
Semakin ku lelah melangkah, tempat itu semakin terlihat jauh. Aku ingin menolongnya. Tidak, ia tidak boleh mati.
Dokter, kau tidak berhak menghancurkan kepalanya!!!!!
“ Aku tidak bisa bernapas ma, tolong! Ku mohon bantu aku!!” Jeritnya semakin menjadi. “Arghh, arrggghhhh,, mata ku… Auuuuw, pipi ku, hhhhh” Desahannya.  Bibirnya hancur, lidahnya terpotong. Terakhir itu, kepala yang diremukan dengan besi tajam itu. “ Aku cinta mama, meskipun mama tidak mengharapkan ku, selamanya” Rintihan hati terakhir dari Gleo, janin berusia 5 bulan itu. Janin yang menharapkan cinta dankehangatan dari Dess dan Kurni. Sepasang remaja berusia 17 tahun.
15 menit kemudian, kepingan badan Gleo di masukan ke dalam kantong hitam.
Kurni memeluk Dess yang merasa kesakitan, hati dan jasmaninya. “ Ini demi kebaikan kita” Ujarnya.
Hati ku panas, ku kepalkan tinju ku untuk menghajarnya, lagi-lagi tangan ku tak bisa menggapainya.
Generasi macam apa ini? Itu kah cinta? Masih ada cinta di dunia ini?
OMONG KOSONG!!!!
Kalian tidak mengerti cinta.
Cinta itu murni, tanpa mengharapkan apapun.
Cinta itu murah hati, tidak sombong.
Cinta itu menjaga, bukan mencelakai.
Cinta itu menunggu, bukan memaksa.
Cinta itu kasih….

Rintih ku. Generasi apa ini?? Merusak tubuh mereka dengan alkohol, obat-obatan, menipu, berzinah. Tidak! Kalian tidak bisa mencintai, kalau mencintai diri sendiri saja belum bisa!

Seketika aku tersentak bangun. Cinta? Generasi? Hancur? Masa depan? Yaa, aku mengerti. Aku harus mencintai generasi ku, dengan mulai mencintai diriku dan mencintai mereka, agar masa depan dunia ini tidak menjadi gelap.

Aku mau mencintai kalian dengan kasih ini…..

Kamis, 10 Februari 2011

Cinta itu FAJAR

Ketika ku hadapi kehidupan ini, jalan mana yang harus kupilih. Ku tau ku tak mampu, ku tahu ku tak sanggup hanya KAU Tuhan tempat jawaban ku. Aku pun tahu ku tak pernah sendiri, sebab Engkau Allah yang menggendong ku. Tangan MU membelaiku, Cinta Mu menguatkan ku, KAU mengangkat ku ke tempat yang tinggi.

Begitulah bait lagu yang mengalun merdu ditelinga ku. Aku tak kuasa menahan perih cobaan ini, jantung ku terasa seperti dihujam dengan pedang bermata dua, daging ku bagai hancur berkeping-keping. Bagaimana mungkin aku sanggup bertahan tanpa kedua orang tua ku di umur ku yang masih belia ini?

Aku tak sanggup memikirkan akhir hidup ku hanya bisa mengenang senyum manis mereka saat memeluk erat ku saat aku ketakutan, mencium ku saat ku terlelap, menyertai ku dalam usia ku yang semakin melangkah maju.

Sehari, dua hari, dunia ku seperti kiamat. Bulan berganti, nafas ku mulai berfungsi perlahan, tahun berikutnya berusaha untuk keluar dari keterkungkungan ku akan kenangan ini. Seminggu sekali mungkin aku tersenyum, itu berarti ± 50 kali dalam setahun aku tersenyum. Bayangkan betapa terpuruknya aku.

Aku hanya hidup dengan kakak ku, seorang staff admin di salah satu perusahaan swasta. Dia berhenti kuliah karena tidak sanggup membiayai kuliahnya dan harus membayar uang kuliah ku. Papa mama meninggalkan sebuah rumah dan sebuah tanah kosong. Bisa saja tanah itu kami jual untuk membiayai kami sementara, tapi sepertinya itu sama saja menjual mereka.

Semester 4, aku mulai mencari kerja sampingan, aku ke distributor pakaian dan menitipkan ke beberapa rekan ku, kadang aku membuat kue, untuk event tertentu seperti valentine, lebaran atau natal, aku bisa banyak mendapatkan orderan. Itu membantu uang photocopy dan print makalah ku.

Tidak terpikirkan oleh ku untuk hang out dengan teman-teman ku, mengenal lawan jenis atau santai membaca novel layaknya 3 tahun lalu. Kehidupan ku berubah total! Aku sangat kaku, mudah emosi, sensitif dan aku hobi sekali mengeluh. Aku tidak lagi memiliki sahabat, layaknya sahabat ku dulu. Dan aku tidak perduli, karena itu tidak mempengaruhi kehidupan mereka.

Namun seorang teman mengubah paradigma ku, seorang yang aku tau orang tuanya masih ada, tidak kekurangan namun dalam mengalami presure yang luar biasa dalam pekerjaannya. Tak pernah sekali pun ku temukan dia mengeluh mengenai pekerjaannya – entah diluar sana, dia selalu bersemangat meskipun tekanan menghimpitnya setiap hari.

Suatu kali aku pernah bertanya, “ aku mual dan muak! Hampir setiap hari aku mengeluh” Ujar ku sambil meliriknya. “Kenapa sih mas ga pernah mengeluh? Padahal aku tau betapa pekerjaan mas begitu menyiksa”

Dia tersenyum simpul. “Baru kali ini aku mendengar ada orang yang muak karena mengeluh” Ditariknya napas panjang. “ Saat mengeluh, itu akan berdampak pada orang lain. Seperti virus. Mampu menularkan orang lain. Dan atmosfer akan berubah negatif, meskipun sebenarnya orang mendengar keluhan kita dalam kondisi baik”

Aku terpaku! Aku mengerti kenapa hidup ku selama ini layaknya berjalan dalam padang gurun. Aku tidak mengucap syukur! Aku tahu kenapa aku tidak memiliki sahabat, karena aku menyebarkan virus. Aku sangat mengerti kenapa semua berubah. Karena aku yang menginginkan itu semua.

Maafkan aku Tuhan, sepertinya aku layak menerima ini semua. Aku layak jatuh, agar aku mengerti bagaimana rasanya bangkit. Aku mau berubah. Terima kasih untuk pengertian baik ini. Aku akan belajar melihat sekeliling ku, agar aku mengerti bagaimana mengucap syukur.

Janji Mu seperti Fajar pagi hari, yang tidada pernah terlambat bersinar. Cinta Mu seperti sungai yang mengalir dan ku tahu betapa dalam kasih Mu.

Lagu itu menutup kehidupan kelam ku. Saat ini aku sudah menjadi orang yang kuat, penuh semangat dan selalu tersenyum. Dan hadiah terbaik dari Tuhan, aku memiliki department store terbaik di negara ini.

Lakukan bagian mu, dan DIA akan melakukan bagianNYA. Keep spirit!